Sebuah keniscayaan
cinta
Ia hadir menentramkan,
bukan menggelisahkan…
Ia hadir memukau, bukan
membuat galau…
Ia hadir menguatkan,
bukan melemahkan….
Ia hadir mencerahkan,
bukan memburamkan…
Jika, ada cinta,
semuanya jelas jadi indah…
Jika ada cinta, manusia
tak senang mendebat dan melawan saudaranya…
Jika ada cinta, manusia
tak akan lari menjauhi yang dicintanya…
Sebuah keniscayaan
cinta
Ia dibangun
berpondasikan ikhlas, bukan sikap culas…
Ia dibangun
berpondasikan pemberian, bukan pencurian apalagi perampasan…
Ia dibangun
berpondasikan iman, bukan nafsu yang menyesatkan….
Jika ada cinta, permusuhan
tak mau mendekat…
Jika ada cinta,
kesewenang-wenangan enggan melekat…
Jika ada cinta,
kelalaian akan segera minggat….
Ah… sebuah keniscayaan
cinta….
Yang ada hanyalah
sebuah rasa alamiah yang jadi fitrahnya kita, manusia…
Allah Azza wa Jalla
telah mensuratkannya dalam surat cintanya untuk manusia….
“Dijadikan indah pada
(pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu:
wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda
pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di
dunia, dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik (surga).” (Q.S. Ali
‘Imran: 14)
Wajarlah, jika kita
cinta kepada sesama…
Wajarlah, jika kita
cinta kepada keluarga…
Wajarlah, jika kita
cinta kepada harta dan kemegahan…
Sebuah keniscayaan
cinta…
Ia menjadi amat niscaya
ketika semua hanya mengarah pada-Nya…
Ia menjadi amat niscaya
saat hanya kepada-Nya-lah Ia dilabuhkan…
Ditulis Oleh : Takerubun
