Bila
hati berserah pada Allah akan mampu tegar dan kuat ditengah badai disaat
mengarungi samudra kehidupan. Beberapa tahun seorang Ibu berjuang menemani
suami agar kuat dan sabar karena terkena penyakit jantung koroner sampai
kemudian tidak pernah diduga menemukan sebuah kenyataan pahit dirinya divonis
oleh dokter menderita penyakit tumor payudara. Vonis dokter itu membuat hidup
terasa langit mau runtuh, bumi berguncang pertanda semua akan berakhir. Pernah
Ia menemani saudara sepupunya yang menderita sakit seperti dirinya begitu
teramat menderita sampai akhir hayatnya. Dalam perjalanan hidup selalu dipenuhi
rasa syukur dan kesabaran teramat luar biasa sampai didalam dirinya mengalami
pergolakan luar biasa. Kesedihan bertambah ketika melihat anak-anak yang masih
membutuhkan bimbingannya. Ia melihat sakitnya telah membuat banyak perubahan
bukan hanya pada dirinya namun juga pada suami dan anak-anaknya.
Bahkan
ketakutan akan kematian bukanlah sesuatu yang dibuat-buat, kecemasan dan
ketakutannya muncul begitu saja. Hatinya begitu terpuruk, Dirinya menangis
dengan tersedu-sedu disaat berada di Rumah Amalia, "Ya Allah, berikanlah
kami kekuatan." tuturnya lirih ditengah doa yang dipanjatkan. Tiba-tba
hati terasa sejuk seperti ada yang mengalir di dalam tubuhnya dan menenteramkan
hati seolah-olah tidak ada lagi yang perlu ditakutkan dalam hidup ini. Kejadian
itu berlangsung hanya sekian detik saja. Beban hidup terangkat, hatinya menjadi
ringan. Sambil mengangkat kedua tangannya memanjatkan doa, "Ya Allah, hambaMu
ikhlas menerima sakit ini, saya pasrahkan padaMu kesembuhan sakit saya."
Pada saat itulah Ia menemukan kebahagiaan dan semangat hidupnya. Kebahagiaan
atas pengalaman ruhani yang dirasakannya berdampak besar dalam kehidupannya,
kesedihan yang menghimpit sejak dinyatakan sakit hilang lenyap, sebaliknya
dirinya terpanggil untuk membahagiakan itu pada orang lain, orang-orang yang
terngah terpuruk dalam sakitnya, apa lagi anak-anak dan suami mendukungnya.
Subhanallah..
Ditulis Oleh : Takerubun
