Syirik, kufur dan nifaq
adalah tiga hal yang bisa membatalkan tauhid seseorang atau setidak-tidaknya
mengurangi kesempurnaannya. Oleh karena itu, kita harus memiliki pemahaman yang
betul-betul baik tentang tiga perkara ini. Dan yang paling penting adalah, kita
senantiasa berusaha agar tidak terjatuh dan terjerumus kedalam tiga perkara
tersebut.
Sebelum kita membahas satu
persatu ketiga perkara ini, marilah terlebih dulu kita perhatikan dan kita
renungkan beberapa firman Allah berikut ini:
”Tidak ada paksaan untuk
(memasuki) agama (Islam); sesungguhnya
telah jelas jalan yang lurus daripada jalan yang sesat. Karena itu barangsiapa
yang kufur kepada thaghut dan beriman kepada Allah, maka berarti ia telah
berpegang kepada buhul tali yang amat kuat yang tidak akan putus. Dan Allah
Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui” (QS Al Baqarah : 256).
”Dan sungguh Kami telah mengutus
seorang rasul pada tiap-tiap ummat (untuk menyerukan), ’Beribadahlah kepada
Allah (saja), dan jauhilah thaghut” (QS An Nahl : 36).
”Padahal mereka tidak
disuruh kecuali supaya beribadah kepada Allah dengan memurnikan ketaatan
kepada-Nya dalam (menjalankan) agama dengan lurus, dan supaya mereka menegakkan
sholat dan menunaikan zakat; dan yang demikian itulah agama yang lurus” (QS Al
Bayyinah : 5).
Selanjutnya, berikut ini
adalah pembahasan singkat mengenai ketiga perkara tersebut, dimulai dari syirik,
lalu kufur dan terakhir nifaq.
Pertama : Syirik
(Kesyirikan) [QS An Nisa’ : 48 & 116, QS. Al An’am : 82, QS Luqman : 13, QS
Az-Zumar : 65]
Syirik Akbar (Kesyirikan
Besar)
Syirik dalam rububiyah,
seperti keyakinan bahwa arwah orang yang sudah meninggal mampu memberikan
manfaat atau mudharat, memenuhi kebutuhan orang yang hidup, atau keyakinan
bahwa ada orang yang ikut mengatur alam raya ini bersama Allah, dan seterusnya.
Syirik dalam asma’ wa
shifat, seperti keyakinan bahwa ada orang yang mengetahui hal ghaib selain
Allah, misalnya dukun, peramal dan semacamnya, syirik dengan menyerupakan
shifat Allah dengan shifat makhluq, dan lain-lain.
Syirik dalam uluhiyah
(ibadah), seperti syirik dalam ibadah, doa, takut, cinta, harap, taat, dan
sebagainya.
Syirik Ashghar (Kesyirikan
Kecil)
Qauli (berupa ucapan),
seperti bersumpah dengan menyebut selain nama Allah, dan sebagainya.
Fi’li (berupa perilaku dan
perbuatan), seperti tathayyur, datang ke dukun, memakai jimat dan rajah (yang
bukan berupa ayat Al Qur’an atau doa yang dibenarkan), dan sebagainya.
Qalbi (berupa amal hati /
batin), seperti riya’, sum’ah, dan sebagainya.
Beberapa Sarana yang
Mengantarkan kepada Kesyirikan:
1. Ghuluw (berlebih-lebihan)
dalam tawassul yang diperselisihkan.
2. Memfungsikan kuburan
seperti fungsi masjid.
3. Sikap ghuluw terhadap
orang shalih (baik yang masih hidup maupun khususnya yang sudah wafat).
4. Kultus individu, benda,
dan tempat.
5. Penghormatan, pemuliaan,
dan pengagungan terhadap patung-patung dan gambar-gambar.
6. Hari-hari raya dan
peringatan-peringatan bid’ah.
7. Amal- amal bid’ah pada
umumnya.
Kedua : Kufur (Kekufuran)
[QS Al Baqarah : 6 – 7, QS Al Kafirun]
Kufur Akbar (Kekufuran
Besar) :
Kufur pengingkaran dan
pendustaan (kufr al inkaar wat takdziib). Lihat QS Al An’am : 66, QS Al
’Ankabut : 68
Kufur keragu-raguan (kufr
Asy Syakk). Lihat QS Al Kahfi : 35 – 38
Kufur keengganan dalam
mematuhi hukum Allah karena faktor kesombongan (kufr al imtinaa’ wal
istikbaar). Lihat QS Al Baqarah : 34, QS Asy Syu’araa’ : 111, QS Al A’raf : 12,
QS Al Israa’ : 61.
Kufur pelecehan dan
pengolok-olokan terhadap ajaran Islam (kufr as-sabb wal istihzaa’). Lihat QS
At-Taubah : 65 – 66.
Kufur kebencian terhadap
bagian ajaran Islam (kufr al bughdh). Lihat QS Muhammad : 9.
Kufur perpalingan
(berpaling) dari hukum Allah (kufr al i’raadh). Lihat QS Al Ahqaf : 3, QS Ali
’Imran : 32, QS As-Sajdah : 22.
Kufur nifaq (kemunafikan).
Lihat QS Al Munafiqun : 3.
Kufur loyalitas terhadap
orang-orang kafir (kufr al walaa’). Lihat QS Ali ’Imran : 28.
Kufur Ashghar (Kekufuran
Kecil) :
Adalah setiap jenis
kemaksiatan yang disifati dengan kekufuran dan tidak termasuk kategori kufur
akbar, seperti :
1. Kufur nikmat (QS An Nahl
: 83 & 112)
2. Meninggalkan sholat (HR
At-Turmudzi)
3. Mendatangi dukun dan
peramal (HR Ahmad, Abu Dawud, dan Al Bazzar)
4. Memerangi atau membunuh
sesama muslim (HR Muttafaq ’Alaih)
5. Melecehkan dan
memperolok-olokkan suatu keturunan, marga, etnis, dan semacamnya (HR Muslim)
6. Meratapi orang yang
meninggal (HR Muslim)
7. Larinya budak dari
tuannya (HR Muslim)
8. Menisbatkan diri
seseorang kepada selain orangtuanya yang sebenarnya (HR Muttafaq ’Alaih)
Ketiga : Nifaq (Kemunafikan)
[QS Al Baqarah : 8 – 20, QS An Nisa’ : 142 – 146, QS Al Munafiqun)
Nifaq Akbar (Kemunafikan
Besar) :
Adalah nifaq i’tiqadi
(kemunafikan yang berupa keyakinan hati). Karena dasarnya adalah keyakinan
hati, maka tidak mudah diketahui. Namun ada beberapa bentuk amal lahir mereka
yang termasuk jenis kufur akbar, yang diungkapkan dalam Al Qur’an, seperti :
Melecehkan dan
memperolok-olokkan Allah, Rasul-Nya saw, dan Al Qur’an (QS At-Taubah : 65 –
66).
Mencaci Allah dan Rasul-Nya
atau mendustakan keduanya (QS At-Taubah : 158).
Berpaling dari hukum Allah
dan menghalang-halangi orang dari jalan Allah (QS An Nisa’ : 61).
Berhukum dengan hukum dan
undang-undang orang-orang kafir (QS An Nisa’ : 66).
Meyakini isme-isme jahiliyah
yang bertentangan dengan Islam : sekularisme, nasionalisme, dan lain-lain.
Berpihak dan memberikan
loyalitas serta dukungan kepada orang-orang kafir dalam memerangi kaum
muslimin.
Bergembira atas kemenangan
dan kaunggulan orang-orang kafir atau kealahan dan keterpurukan ummat Islam (QS
Ali ’Imran : 119 – 120)
Mencela dan melecehkan para
ulama, pejuang atau tokoh Islam, dan kaum mukminin militan pada umumnya (QS Al
Baqarah : 13, QS At-Taubah : 79).
Memuji-muji kaum kafir,
mengung-agungkan tokoh-tokoh mereka, dan mempublikasikan pemikiran-pemikiran
mereka yang bertentangan dengan Islam (QS Al Mujadalah : 14).
Nifaq Ashghar (Kemunafikan
Kecil) :
Juga disebut dengan Nifaq
’Amali (Kemunafikan Amal Perbuatan).
Definisinya: bahwa seseorang
menampakkan amal lahiriyah yang baik dan terpuji, namun pada saat yang sama ia
menyembunyikan didalam hatinya sesuatu yang buruk dan tercela, yang
bertentangan dengan yang ditampakkan.
Dan diantara contoh-contoh
nifaq ashghar adalah :
1. Berdusta dengan sengaja
saat berbicara (HR Muttafaq ’Alaih)
2. Berjanji, namun dalam
hatinya telah berniat untuk tidak menepatinya (HR Muttafaq ’Alaih)
3. Sengaja melakukan
pelanggaran saat berperkara, seperti menolak kebenaran, berdalih dengan
kebatilan dan kedustaan, padahal dia tahu hakikat masalahnya (HR Muttafaq
’Alaih)
4. Mengambil dan menerima
amanat dengan menyimpan niat sejak awal untuk berkhianat (HR Muttafaq ’Alaih)
5. Riya’ dalam melakukan
amal-amal shalih (HR Ahmad)
6. Tidak memiliki dan
menyimpan niat jihad (HR Muslim)
7. Menampakkan kecintaan
pada seseorang, padahal sebenarnya ia menyimpan kebencian terhadapnya (HR
Bukhari dan Ahmad)
8. Membenci sahabat Anshar
secara khusus (HR Muttafaq ’Alaih) dan para shahabat seluruhnya secara umum.
Dan sebagainya.
Perbedaan-perbedaan antara
yang Akbar (Besar) dan yang Ashghar (Kecil) dari Syirik, Kufur, dan Nifaq :
Yang akbar menyebabkan
pelakunya dihukumi kafir, murtad, dan keluar dari Islam dengan segala
konsekuensinya. Dan tidak demikian dengan pelaku yang ashghar (QS Al Baqarah :
221).
Pelaku yang akbar jika tidak
bertaubat sampai meninggal, maka tertutuplah peluang ampunan baginya. Dan tidak
demikian dengan pelaku yang ashghar (QS An Nisa’ : 48, 116, & 145).
Yang akbar menggugurkan
seluruh amal pelakunya dan menjadikannya sia-sia belaka (QS Al Furqan : 23, QS
Az Zumar : 65). Dan tidak demikian dengan yang ashghar.
Pelaku yang akbar diharamkan
masuk Surga dan akan kekal di Neraka selama-lamanya. Dan tidak demikian dengan
pelaku yang ashghar (QS Al Maidah : 72).
Yang akbar mewajibkan
terjadinya bara’ (permusuhan) penuh secara mutlak terhadap pelakunya. Dan tidak
demikian dengan pelaku yang ashghar (QS Al Mumtahanah : 4).
Catatan : Jangan pernah
menganggap remeh dan kecil hal-hal yang masuk dalam kategori syirik, kufur, dan
nifaq ashghar, karena terpengaruh oleh sebutan kecil (ashghar) tersebut.
Karena, sekecil-kecilnya syirik kecil, kufur kecil, dan nifaq kecil, tetap
termasuk kategori dosa-dosa besar.
Ditulis Oleh : Takerubun
