Engkau
bilang cintakan Allah
Rintihanmu
di 1/3 malam terakhir minta disayang Allah
Lantas
kenapa utusan Allah ke rumahmu engkau usir?
Makhluk-makhluk
Allah di emperan toko, di kolong jembatan, di lampu-lampu merah, di jalanan,
tidak engkau hiraukan?
Engkau
membuang muka dari mereka
Seolah
menampakkan bahwa engkau jijik melihat mereka
Matamu
engkau picingkan
Saku
celanamu engkau jahit erat
Dompetmu
engkau tutup rapat
Tidaklah
mereka datang demi sebuah kemewahan
Bukanlah
kehadiran mereka untuk sebuah kemegahan
Namun
hanya demi sesuap nasi di siang itu
Untuk
menyambung hidup hingga esok menjelang
Sekerdil
itukah jiwamu?
Tidakkah
nuranimu merasa terpanggil?
Begitu
tebalkah kabut yang menyelimuti kalbu, sehingga tidak mau untuk sedikit berbagi
dengan mereka yang papa?
Ditulis Oleh : Takerubun
Anda sedang membaca artikel tentang Renungan Jiwa. Oleh MTakerubun, Blogger asal Evav Maluku Tenggara. Semoga artikel ini bermanfaat. Anda diperbolehkan mengcopy paste atau menyebar-luaskan artikel ini tapi jangan lupa untuk meletakkan link dibawah ini sebagai sumbernya