Mengapa terkadang Allah membiarkan kita terluka dan
menderita yang seolah tiada akhir, begitu teramat berat dan penuh tetesan air
mata? Terluka itu indah, sebab luka dan derita adalah wujud Kasih Sayang Allah
yang melatih kita agar bersabar dalam hidup ini, dengan kesabaran Cinta Allah
menopang dan menguatkan kita menjalani "duri-duri" tajam taman bunga
kehidupan sehingga mengubah derita menjadi bahagia. Begitu juga seorang
perempuan muda yang hatinya terluka, air matanya menetes. Perjalanan hidupnya
tidak selalu indah namun hatinya tegar bagai batu karang. Begitu sangat
terpukul dengan keputusannya sendiri setelah memaksa minta cerai dari suaminya.
Meskipun menang dalam keputusan sidang pengadilan dan berhak atas dua anaknya,
rasa sepi dan sendiri, tertekan batin dan kekosongan pasca perceraian tetap
menghantuinya.
'Saya menangis setiap kali mengingat kata-kata suami saya
yang sangat menyakitkan hati, tetapi saya mencoba untuk memaafkan tetapi
sangatlah sulit.' tuturnya. Untuk menghilangkan rasa perih dihati dirinya
bekerja. Menyibukkan dengan berbagai kegiatan, malah membuat jauh dari Allah
dan berlumuran dosa. Kehadiran laki-laki lain telah mengisi hatinya, tersadar
atas semua perbuatan, Apakah Allah akan mengampuni dosa-dosa saya? Begitu
tuturnya. Tidak lama kemudian, orang yang dicintainya malah memukulinya dan
menginjak-nginjak harga dirinya. 'Saya hampir bunuh diri karena tidak sanggup
menanggung derita ini Mas Agus, saya mencoba meminum racun serangga tapi
teringat anak-anak ama siapa mereka kalo ibunya mati?'
Hari itu kedatangannya hadir di Rumah Amalia untuk
bershodaqoh memohon Allah agar semua masalahnya bisa selesai. Air matanya
mengalir dengan derasnya. Beberapa kali tisu digunakan untuk mengusapnya. Tak
kuasa menahan kesedihan yang teramat dalam. 'Alhamdulillah, hati saya menjadi
tenang.' ucapnya. Sebulan setelah itu dirinya bertemu dengan mantan suaminya. '
Sungguh ajaib, saya merasa sangat merindukan dia. Tidak ada lagi kebencian
dihati saya.' Doa itu telah didengar oleh Allah, cintanya telah disatukan kembali.
Akhirnya mereka sepakat untuk ishlah atau rujuk dan berkumpul kembali dalam
mahligai rumah tangga penuh dengan kebahagiaan. Itulah bukti cintanya kepada
Allah telah mengubah derita bahagia.
Ditulis Oleh : Takerubun
Anda sedang membaca artikel tentang Terluka Itu Indah. Oleh MTakerubun, Blogger asal Evav Maluku Tenggara. Semoga artikel ini bermanfaat. Anda diperbolehkan mengcopy paste atau menyebar-luaskan artikel ini tapi jangan lupa untuk meletakkan link dibawah ini sebagai sumbernya