Gadis,
kau secantik mawar di taman
Terlihat
namun tiada tersentuh
Wangimu
menyergap segala penjuru
Suka
cinta kala kau hadir
Gadis,
kau teramat cantik
Dan
cantikmu, tak pantas dilirik
Kau
mutiara di dasar lautan
Dan kau
hanya untuk yang terindah
Dahulu,
kau kenakan pakaian sesukamu
Hingga
aurat itu
Kau
tampakkan pada semua
Gadis,
kini kau bertambah cantik
Sejak
tubuhmu berbalut pakaian panjang
Dan
sehelai kain penutup kepalamu
Ku tahu
kau ingin berbeda
Juga
ingin terlihat sempurna
Gadis,
kulihat aneh pada tubuhmu
Mengapa
tiada berbeda?
Balutan
panjang pakaianmu
Tak
berdampak pada tubuhmu
Indahnya
tubuhmu tetap melekuk indah
Indah
rambutmu menerawang sempurna
Panjang
rambutmu membentuk punuk unta
Jenjang
kakimu hanya berganti berwarna
Gadis,
kau yang tercantik
Tuhan pun
teramat sayang padamu
Entah kau
acuh atau tidak tahu
Namun kau
tetap yang terindah
Dan Tuhan
pun Maha Penyayang
Gadis,
yakinlah kau tetap menarik
Meski
jilbab tebal panjang yang kau pilih
Dan
menutup sempurna indah rambutmu
Meski
jambul (punuk unta) rambutmu tak kau tampakkan
Meski
baju panjang tak berlekuk
Menutupi
seluruh tubuh indahmu
Meski rok
panjang menutupi kaki jenjangmu
Gadis,
yakinlah kau yang tercantik
Dalam
balutan pakaian taqwamu
Adalah
rem bagi prilakumu
Jika kau
bilang seperti itu merepotkan
Dan
bahkan kau belum mencoba
Gadis,
itu hanya bisikan nafsumu
Yang
inginkan tubuh indahmu
Tetap
lalu lalang menerawang
Dengarkan
nuranimu
Selalu
inginkan kebaikan padamu
Mentaati
titah Tuhanmu
Bukan
separuh atau sekedarnya
Meski kau
terasingkan
Tapi
Tuhanmu adalah yang utama
Gadis,
pakaian taqwa itu adalah sebaiknya
Menjauhkan
indahmu dari lirikan nakal lawan jenismu
Yang
melindungimu dari bencana penyakit
Yang
memberimu berjuta hikmah
Karena,
kau yang tercantik
Karena,
kau yang terindah
Rasulullah
SAW bersabda:
“Ada 2
macam penghuni Neraka yang tak pernah kulihat sebelumnya; sekelompok laki-laki
yang memegang cemeti laksana ekor sapi, mereka mencambuk manusia dengannya. Dan
wanita-wanita yang berpakaian namun telanjang, sesat dan menyesatkan, yang di
kepala mereka ada sesuatu mirip punuk unta. Mereka tidak akan masuk surga dan
tidak akan mencium baunya. Sedangkan bau surga itu tercium dari jarak sekian
dan sekian” (HR. Muslim).
Ditulis Oleh : Takerubun
Anda sedang membaca artikel tentang Karena, Kau yang Terindah. Oleh MTakerubun, Blogger asal Evav Maluku Tenggara. Semoga artikel ini bermanfaat. Anda diperbolehkan mengcopy paste atau menyebar-luaskan artikel ini tapi jangan lupa untuk meletakkan link dibawah ini sebagai sumbernya