ANGIN LAUT
Perahu yang membawamu
Telah kembali
Entah ke mana
Angin laut mendorongnya ke ujung dunia
Engkau tidak mengerti juga
Duduklah
Ombak yang selalu
pulang dan pergi.
Seperti engkau
Mereka berdiri di pantai
Menantikan
Barangkali
Seseorang akan datang dan menebak
teka-teki itu.
PEMANDANGAN GUNUNG
gunung-gunung dan bukit-bukit hitam
tinggi dan tajam
menjulang menusuk-nusuk awan
air sungai Li berkelok-kelok
bermain-main di celah kaki-kakinya
bilakah sebenarnya
dewa-dewa telah turun dari langit
sempat-sempatnya membuat
pahatan alam yang begini cantik!
LAUT YANG RAMAI
Laut mendadak ramai
deburan ombak terseret angin
ke tengah samudera itu
sedang di bibir pantai
orang saja menari-nari
Laut mengundang sehamparan gunung
samudera
datanglah dari penjuru segala
melihat kami menari
menjelang akhir sodorkan air
ketika tubuh bermandi peluh
tapi jangan suguhkan seudati*)
sebab ia sudah mati
Datang,
datanglah dari penjuru segala
ramaikan laut kami yang sepi
dengan lagumu yang sarat cinta
POHON DAN LAUT
dipepohonan
burung-burung belajar berbicara
dengan lidah kecilnya,
tapi aku tak mengerti,
dilaut
ikan-ikan belajar terbang
dengan sayap yang keperak-perakan,
tapi aku tak mengerti.
karena aku hanyalah hutan kecil yang
tak tahu kenapa ditanam dialam untuk
dimusnahkan.
Ditulis Oleh : Takerubun
Anda sedang membaca artikel tentang PUISI KEINDAHAN ALAM. Oleh MTakerubun, Blogger asal Evav Maluku Tenggara. Semoga artikel ini bermanfaat. Anda diperbolehkan mengcopy paste atau menyebar-luaskan artikel ini tapi jangan lupa untuk meletakkan link dibawah ini sebagai sumbernya