Aku
melihat dengan mudah
setiap
kejadian yang ada didepanku
mudah
untuk menyalahkan
apa yang
tak sesuai dengan nalarku
Semua
yang hadir tampaknya adalah masalah-nya
dan tidak
padaku
Meluruskan,
mendebat dan mengajari jadi keahlianku
Ahli
karena berulang2 dan
berulang-ulang
karena yang diajari tak juga mengerti
Ini
kesalahan mendasarku sebagai seorang pejalan
yang
katanya sedang ingin diajari
tapi lupa
karena malah lebih sibuk berapologi
Trilogi
‘Tuhan’, ‘Aku’ dan apapun ‘Selain aku’
seharusnya
hanya membincangkan tentang aku
Dan
selain aku hanyalah materi pengajarannya
Dia,
mereka dan semua kejadian itu
benar2
perantara yang tak layak dipersalahkan
Mereka
hanyalah pembuka ihwal keadaan jiwa
Cermin
jiwa adalah peran mereka
Terlebih
pasangan sejati
tak ada
distorsi tentang siapa kita
Apabila
ada dominasi dari pasangan
itu
berarti sang jiwa masih dikuasai tabiat raga
Apabila
ada pengkhianatan dalam pernikahan
pastilah
karena kemunafikan pada Tuhan
Kalau
mereka menjadi cermin jiwa
tak
seharusnya cermin yang dipecahkan
Sebaliknya
kita bersyukur, melaluinya
Dia
mengirim kabar tentang jiwa
Ditulis Oleh : Takerubun
Anda sedang membaca artikel tentang Cermin Jiwa . Oleh MTakerubun, Blogger asal Evav Maluku Tenggara. Semoga artikel ini bermanfaat. Anda diperbolehkan mengcopy paste atau menyebar-luaskan artikel ini tapi jangan lupa untuk meletakkan link dibawah ini sebagai sumbernya