Malam hujan turun rintik-rintik. Angin bertiup dingin
menusuk tulang. Dipojok ruang yang sempit nampak ada yang sedang menunaikan
sholat. Dalam sholatnya terlihat khusyuknya. Air matanya mengalir membasahi
baju. Terdengar isak tangis yang membuat hati terasa pilu. Sholat itu menjadi
terasa begitu indah. Selesai salam dia memanjatkan doa. Tak lama hanya ada
kesunyian dan tarikan napas. Disambil orang yang sholat, ada seorang sahabat
yang duduk disampingnya. "Apa kamu pernah marah sama Allah?" tanya
sahabatnya.
Terdengar suara istighfar tak putus-putus. Air matanya masih
terus saja mengalir. Beberapa tangannya mengusap pipinya yang basah.
"Pernah..tapi itu dulu, sekarang tidak." "Kenapa?"
"Karena Dia tidak adil, hanya penderitaan yang selalu Dia berikan.
Bertahun-tahun aku menjauh, melupakanNya, aku kecewa padaNya." Kesunyian
kembali senyap. "Lantas untuk apa kamu sholat malam ini?" Ditatap
wajah temannya yang sedang terdiam. Seumur hidup dirinya sholat tidak pernah
sampai bisa meneteskan air mata bahkan menangis terisak-isak. Dirinya teringat
bagaimana Rasulullah senantiasa menangis setiap sholat malam. Malam ini dia melihat
sahabatnya menunaikan sholat dengan menangis terisak-isak, begitu menyayat
hatinya. "Ibuku meninggal malam ini, aku tidak tahu cara berdoa. aku hanya
bisa sholat untuk mendoakan ibuku."
Ditulis Oleh : Takerubun
Anda sedang membaca artikel tentang Doa Untuk Ibu. Oleh MTakerubun, Blogger asal Evav Maluku Tenggara. Semoga artikel ini bermanfaat. Anda diperbolehkan mengcopy paste atau menyebar-luaskan artikel ini tapi jangan lupa untuk meletakkan link dibawah ini sebagai sumbernya